Thursday, December 9, 2010

Valentine

artikel ini pernah dimuat di milist DT tanggal 12
> Februari 2001 oleh mbak Ros (semoga Allah
> memuliakannya), dan dpt dijadikan pengetahuan dan
> pedoman bagi yg belum mengetahuinya.....
>
> * Valentine Hari Raya Mengenang Pendeta !!! *
>
> Pada suatu pagi Desy mengejutkan teman-temannya dengan
> setangkai bunga merah yang ia letakkan di atas
> dadanya, serta merta mereka menyambutnya dengan
> senyuman sambil bertanya, "Dalam rangka apa ini?" Desy
> menjawab, "Tidakkah kalian tahu bahwa ini adalah hari
> kasih-sayang di mana orang-orang sedang merayakan dan
> saling memberikan ucapan selamat. Ini adalah perayaan
> untuk mengungkapkan rasa cinta, romantika dan segala
> ketulusan, ini adalah Hari Valentine...". Tetapi Sari,
> salah seorang temannya bertanya kepada Desy dengan
> penuh keheranan, "Apakah arti Valentine?" Desy
> menjawab, "Artinya adalah cinta dalam bahasa latin
> ..!" Sari tertawa mendengar jawaban tersebut, "Apakah
> kamu merayakan sesuatu yang tidak kamu mengerti
> artinya? Tahukah kamu bahwa Valentine adalah seorang
> pendeta Nashrani yang hidup pada abad ke 3 M?" Kata
> Sari bernada prihatin terhadap keadaan sebagian putri
> muslimah yang mudah mengikuti apa saja yang sampai
> kepada mereka tanpa berpikir panjang.
>
> SEJARAH HARI VALENTINE
> Sari melanjutkan: "Ensiklopedia Katolik menyebutkan
> tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal
> adalah kisah Pendeta St.Valentine yang hidup di akhir
> abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada
> tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati
> St.Valentine yang telah menentang beberapa
> perintahnya."
> "Claudius II melihat St.Valentine mengajak manusia
> kepada agama nashrani lalu dia memerintahkan untuk
> menangkapnya. Dalam versi kedua, Claudius II memandang
> para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada
> mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak
> untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah
> yang melarang pernikahan. Tetapi St.Valentine
> menentang perintah ini dan terus mengadakan pernikahan
> di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya
> diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia
> berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang
> terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan
> jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia
> mengirim sebuah kartu yang bertuliskan "Dari yang
> tulus cintanya, Valentine." Hal itu terjadi setelah
> anak tersebut memeluk agama nashrani bersama 46
> kerabatnya."
>
> Lanjut Sari: "Versi ketiga menyebutkan ketika agama
> nashrani tersebar di Eropa, di salah satu desa
> terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian
> para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa
> selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari.
> Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya
> di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil
> salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang
> namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang
> tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang
> bertuliskan "dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan
> kepadamu kartu ini."
>
> Sambung Sari: "Akibat sulitnya menghilangkan tradisi
> Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat
> "dengan nama tuhan Ibu" dengan kalimat "dengan nama
> Pendeta Valentine" sehingga dapat mengikat para pemuda
> tersebut dengan agama Nashrani."
>
> "Versi lain mengatakan St.Valentine ditanya tentang
> Atharid, tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan
> pencurian, dan Jupiter, tuhan orang Romawi yang
> terbesar. Maka dia menjawab tuhan-tuhan tersebut
> buatan manusia dan bahwasanya tuhan yang sesungguhnya
> adalah Isa Al Masih," papar Sari, "Maha Tinggi Allah
> dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang dzalim
> tersebut."
>
> "Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan
> keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua
> sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan
> anak panah ke arah hati yang sebenarnya merupakan
> lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi!!!"
> Demikian Sari mengakhiri nasihatnya.
>
> # HUKUM MERAYAKAN HARI VALENTINE #
> Saat ini banyak ABG muslimah yang terkena penyakit
> ikut-ikutan dan mengekor pada budaya Barat atau
> nashrani akibat pengaruh TV dan media massa lainnya.
> Termasuk pula dalam hal ini perayaan Hari Valentine,
> yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta
> St.Valentine. Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada
> dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi
> tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda
> dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya.
>
> Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah,
> syi'ar dan kebiasaan. Padahal Rasul telah melarang
> untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam:
> "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari
> kaum tersebut." (HR. At-Tirmidzi). Bila dalam
> merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali
> Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah
> kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia
> telah melakukan suatu kemungkaran yang besar. Ibnul
> Qayyim berkata, "Memberi selamat atas acara ritual
> orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati
> bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi
> selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan
> mengucapkan, "Selamat hari raya!" dan semisalnya. Bagi
> yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada
> kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram.
> Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka
> yang menyembah salib. Bahkan perbuatan tersebut lebih
> besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari
> pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau
> membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama
> terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari
> buruknya perbuatan tersebut.
>
> Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain
> atas perbuatan maksiat, bid'ah atau kekufuran maka ia
> telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan
> kemurkaan Allah." Abu Waqid radhiyallah 'anhu
> meriwayatkan: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
> saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati
> sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut
> dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan
> senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat
> Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata,
> "Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath,
> sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath." Maka
> Rasulullah n bersabda, "Maha Suci Allah, ini seperti
> yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami
> tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi
> Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan
> mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum
> kalian." (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hasan shahih).
>
> Adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua
> kalimat syahadat untuk melaksanakan wala' dan bara' (
> loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari
> golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang
> dipegang oleh para salaf shalih. Yaitu mencintai
> orang-orang mu'min dan membenci orang-orang kafir,
> memusuhi dan menyelisihi mereka. Serta mengetahui
> bahwa sikap seperti ini di dalamnya terdapat
> kemaslahatan yang tidak terhingga, sebaliknya gaya
> hidup yang menyerupai orang kafir justru mengandung
> kerusakan yang lebih
> banyak.
>
> Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya
> hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula,
> menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan
> keterikatan hati. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah
> berfirman, yang artinya:
> "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
> mengambil orang-orang yahudi dan Nasrani menjadi
> pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah
> pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di
> antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka
> sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
> Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
> orang-orang yang zalim." (Al-Maidah:51)
>
> "Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman
> kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang
> dengan orang-orang yang menentang Allah dan
> Rasul-Nya." (Al-Mujadilah: 22)
>
> "Dan janganlah belas kasihan kepada kedua pezina
> tersebut mencegah kamu untuk (menjalankan) agama
> Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari
> akherat." (An-Nur: 2)
>
> Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah; ikut
> mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga
> terhapuslah As-Sunnah. Tidak ada suatu bid'ah pun yang
> dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yang
> ditinggalkan. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan
> mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka,
> mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang
> muslim dalam setiap raka'at shalatnya membaca,
> "Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang
> orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada
> mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan
> (pula jalan) mereka yang sesat." (Al-Fatihah:6-7)
>
> Bagaimana bisa ia memohon kepada Allah agar
> ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin
> dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat
> dan dimurkai, namun ia sendiri malah menempuh jalan
> sesat itu dengan sukarela.
>
> Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti
> keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut
> secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya
> kepada orang-orang yang memperingatinya. Ini adalah
> suatu kelalaian, padahal sekali lagi perayaan ini
> adalah dari ritual agama lain! Hadiah yang diberikan
> sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun
> bila dikaitkan dengan pesta-pesta kristiani dan
> tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan terobsesi
> oleh budaya dan gaya hidup mereka. Mengadakan pesta
> pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi
> lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang
> tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan
> antara pria dan wanita sehingga kita lihat struktur
> sosial mereka menjadi porak-poranda.
>
> Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh
> lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu
> meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa
> dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan
> yang agung, kita bisa mempersembahkan itu kepadanya
> dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah,
> saudara, suami .dst, tapi hal itu tidak kita lakukan
> khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang
> kafir.
>
> Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh
> dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang
> menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang
> hamparannya seluas Langit dan bumi yang disediakan
> bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah
> menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang
> yang disebutkan:
> "Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai
> karena Aku, yang saling mengunjungi karena Aku dan
> yang saling berkorban karena Aku." (Al-Hadits).
>
> # FATWA ULAMA:#
> Pertanyaan:
> Pada akhir-akhir ini ini telah tersebar dan membudaya
> perayaan hari Valentine -terutama di kalangan pelajar
> putri, padahal ia merupakan salah satu dari sekian
> macam hari raya kaum Nasrani. Biasanya pakaian yang
> dikenakan berwarna merah lengkap dengan sepatu, dan
> mereka saling tukar mawar merah. Bagaimana hukum
> merayakan hari Valentine ini, dan apa pula saran dan
> anjuran anda kepada kaum muslimin. Semoga Allah selalu
> memelihara dan melindungi anda.
>
> Jawab:
> Assalamu 'alaikum wr. wb.Merayakan hari valentine itu
> tidak boleh, karena:
> Pertama: ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada
> dasar hukumnya di dalam syari'at Islam.
> Kedua: ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara
> perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan
> dengan petunjuk para salaf shalih (pendahulu kita) -
> semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal
> melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk
> makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar
> hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa
> bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak
> mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.
>
> Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala
> fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang
> tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan
> bimbingan-Nya.
>
> * Dipersilahkan dan Dianjurkan untuk memperbanyak dan
> menyebarkan Informasi Buletin ini kepada seluruh Umat
> Islam.
>
>
> Diterbitkan Oleh :
> Dept. Riset & Informasi
> Yayasan Al-Sofwa

No comments:

Post a Comment